Alamat

Jl. Jaksa Agung Suprapto No 76 Lamongan 62215, Tlp 0322-322834, 08885035624, 08123082211 (Hunting), Fax. 0322-314048

14 Jul 2014

Jangan Anggap Remeh Diare!

Dilihat:

Terkadang kita sebagai manusia lalai terhadap kesehatan tubuh kita, sehingga tidak bisa menghindarkan diri dari makanan yang tidak higienis atau bersih dari segala macam bibit kuman dan penyakit. Apabila kita makanan yang tidak higienis maka kita bisa terserang penyakit pencernaan yang salah satu akibatnya adalah diare atau mencret-mencret. Apalagi ketika musim hujan tiba, dimana populasi serangga, salah satunya lalat juga ikut meningkat. Sehingga faktor resiko penularan diare menjadi semakin besar.

Selain itu diare, dapat disebabkan oleh Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum; Infeksi berbagai macam virus; Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu); Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.

Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Bayi dan balita (bayi bawah lima tahun) rentan sekali akan diare. Perkembangan sistem pencernaan dan kekebalan tubuhnya yang belum optimal menyebabkan mereka mudah terserang diare akibat bakteri atau virus. Lain lagi dengan orang dewasa. Diare pada orang dewasa, selain karena bakteri, dapat disebabkan oleh makan (makanan bersantan dan pedas) clan stres. Untungnya, daya tahan orang dewasa lebih kuat dibandingkan anak-anak.


Secara definitif, diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.

Sebagai upaya pencegahan terhadap serangan penyakit Diare, kita dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:

  • Sebelum makan, 
  • Setelah buang air besar,
  • Sebelum memegang bayi,
  • Setelah menceboki anak, dan
  • Sebelum menyiapkan makanan,
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus hingga mendidih, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi.

3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoak, kutu, lipas, dan lain-lain).

4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.

Cara penanganan penderita diare :
Hal penting yang harus diwaspadai pada penderita diare adalah kemungkinan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Cairan dan elektrolit tubuh akan banyak keluar bersama, tinja sehingga tubuh kesulitan menjalankan fungsinya.

1. Minum Air Putih yang Banyak

Sering-seringlah minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan yang baru. Setup setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.

Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan menahan diare /berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.

2. Makan Makanan Khusus

Hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akanmemperpanjang mesa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita sudah buang air besar.

Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lembek dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.

3. Istirahat yang Cukup

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang buang-buang air akan terasa lemah, lemas. lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Bagi anda yang sudah merasa sangat lesu baiknya meminta izin sekolah atau kantor untuk menghindari dari kemungkinan yang terburuk atau memalukan di tempat umum. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.

4. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat

Ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter dan meminta obat yang tepat untuk anda. karena setiap orang memiliki karakteristik masing-masing dalam pemilihan obat. Rumah sakit, dokter praktek, puskesmas atau balai pengobatan lain yang sesuai izin depkes adalah pilihan yang tepat karena memiliki dokter yang baik dengan obat-obatan yang baik pula. Bila anda ragu datangi saja dokter lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Setelah mendapatkan obat minumlah obat sesuai dosis yang waktu yang telah ditentukan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan mencret sebaiknya diminum jika perut mules dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak. membentuk resistensi. Untuk vitamin terserah anda, mau dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk anda asalkan tidak berlebihan

0 comments :

Posting Komentar